Matamatahari; Ra’ yang Na’ [tidak] Menjadi Rana

Gambar Header matamatahari.com
Gambar Header matamatahari.com

Media sosial memang memegang peranan dalam mempertemukn seseorang dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Tak terkecuali dengan pemilik akun Matamatari ini, mula bincang kami tentu lewat kicauan saat merencanakan pendakian pertama untuk komunitas Jalan-jalan Seru Makassar ke Lembah Ramma. Kalau ditinjau dari nama bekennya, lelaki tinggi kurus ini lebih layak disapa Ra’ (penggambaran matahari), kerimbang Na’ yang terkesan gemulai jika dipanjangkan menjadi Nanha’. Padahal lebih keren jika dipanggil Nasser, penggalan dari nama lengkapnya, Andi Nasser Otto. “Tapi ini bukan soal keren-kerenan” kalimat yang sering diucapnya jika membandingkan sesuatu. Continue reading “Matamatahari; Ra’ yang Na’ [tidak] Menjadi Rana”

Kahayya; Senandung Kopi Di Negeri Dongeng

Eflyrs Senandung Kopi Kahayya
Eflyrs Senandung Kopi Kahayya

Pertama kali mendengar kata Kahayya, saya seperti dibawa ke negeri dongeng 1001 malam. Seperti mendengar nama tempat yang terletak di Timur Tengah atau paling tidak di Asia Barat. Siapa sangka kalau Kahayya ini merupakan sebuah tempat di Bulukumba. Asal penamaan Kahayya dari tumbuhan yang dikenal sebagai penghasil cafein. Dalam bahasa Arab, sebutan kopi adalah “Qahwa”. Continue reading “Kahayya; Senandung Kopi Di Negeri Dongeng”

Mengenal Pembela Kebenaran dalam Kesehariannya

Senyum Manis Om Ian dalam Posenya (sumber: mzuh.wordpress.com)
Senyum Manis Om Ian dalam Posenya (sumber: mzuh.wordpress.com)

Sushi Bizkid malam itu begitu ramai oleh keriuhan para naga Pajappa. Rupanya waktu itu adalah meet up untuk membahas teknis pelaksanaan educamp pertama dari salah satu komunitas jalan-jalan di Makassar. Kegiatan ini memang terbuka untuk semua kalangan. Di daftar hadir, terdapat nama Ian. Melalui perkenalan antar calon peserta, di situlah saya pertama kali tahu raga pria bernama Ian ini. Sebenarnya, bukan kali pertama saya bertemu dengannya, hanya kenal wajah saja. Setelah mengikuti educamp di Bellabori, Parangloe, berikut intensitas pertemuan di Kedai Pojok Adhyaksa tentu semakin membuat saya akrab dengan lelaki 25 tahun ini. Dari blognya, pria dilahirkan di kota Makassar (ujung pandang), 21 Januari 1990. Oleh orang tuanya diberi nama Muhammad Zia Ul Haq yang berarti pembela kebenaran. Setelah tahu nama aslinya, saya pun bertanya dalam hati, nyambung gak yah dengan nama sapaannya? Continue reading “Mengenal Pembela Kebenaran dalam Kesehariannya”