Perisapan yang dramatis
Rumbia hari itu bercuaca galau. Mendung menyelimuti namun suhu udara terasa lebih gerah. Saat bercengkerama dengan beberapa kawan di beranda depan sebuah rumah panggung, usai santap siang bersama, notifikasi gawai saya berdenting. Pesan Whatsapp dari sepupu saya mengingatkan kalau dirinya sudah menyelesaikan praktik laboratoriumnya. Itu artinya, dia menagih janji untuk melakukan petualangan bersama.
Dalam sela perbincangan dengan kawan-kawan saya, jemari juga ikut berkomunikasi pada layar gawai. Jika pada komunikasi sebelumnya telah menemukan titik sepakat untuk ke Lembah Loe, maka kali ini, negosisasi waktu dilakukan. Bagaimanapun, persiapan dan pembacaan kondisi tujuan perlu dilakukan, termasuk persiapan fisik. Kami pun menjatuhkan kesepakatan di tanggal 6-8 April 2021.
Continue reading “Lembah Loe; Mencipta Bahagia dalam Sunyi Semesta”