Malam Kesembilan Ramadan Di Uluiwoi

Langit masih menyisakan sedikit semburat jingga dari senja yang merona. Kendaraan 4WD (Four Wheel Drive) berwarna putih tapi penuh lumpur pun terparkir di depan rumah pak lurah. Dari seberang lapangan sepak bola di sebelah barat, satu per satu jemaah magrib beranjak keluar dari masjid. Meskipun hanya melewatkan dua potong kue pia  seukuran nastar tanpa minum di kerongkongan sebagai pembatal puasa, bersama teman kami tergesa-gesa melangkahkan kaki menuju masjid. Continue reading “Malam Kesembilan Ramadan Di Uluiwoi”

Koki yang Gagal Di Waktu Sahur

Sering kita berbicang-bincang dengan teman atau keluarga atau teman serumah mengenai sahur. “Apa menu sahurnya nanti?” “Mau masak apa nih buat sahur kita nanti?” “Apa dimakan, sahur nanti?”. Tentunya, pertanyaan-pertanyaan seperti itu sudah sering kita dengar, entah sekadar iseng atau pun serius.

 

Secara leksikal, sahur sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu sahar yang artinya akhir malam atau menjelang subuh. Makna gramatikal dari sahur adalah segala sesuatu yang dikonsumsi pada waktu sahar, entah kah makanan atau pun minuman. Continue reading “Koki yang Gagal Di Waktu Sahur”

Kisah Tentang Sahur Di Nusa Tenggara

Tentang sahur, saya teringat Ramadan tahun 2011. Lebaran sebentar lagi, delapan hari lagi idul fitri dirayakan. Saya pun mengemasi beberapa pakaian tetapi tidak untuk pulang kampung, melainkan ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Kala itu, saya mendapat tugas untuk sosialisasi dan kunjungan lapang ke lokasi sentra penanaman produk pertanian yang  kata pepatah semakin merunduk semakin berisi. Continue reading “Kisah Tentang Sahur Di Nusa Tenggara”